Inilah puisi terbaru kami karya Admin SR11. Kisah tentang kehidupan. Puisi "Bolehkah Jerit Tangisku Ini Meluap?".
Selamat membaca.
Aku tak tahu harus memanggil siapa?
Di saat tubuh mungil ku terhempas disudut jendela tak berkaca
Di saat hatiku juga tak punya hasrat melihat dunia
Kebahagiaan ku yang mulai redup kebahagiaan
Redupannya kini kian semakin pudar tak tersisa lagi
Aku hanya bisa menahan napas dalam
Aku hanya bisa tertunduk lemah seakaan aku tak lagi bernyawa
Tak mampu memang..
Aku sungguh tak mampu apa-apa lagi..
Selain jeritan air mata yang mulai deras membasahi liku pipi
Karna aku tak bisa lagi ungkap kan apa-apa
Hasrat jiwa ini benar-benar tak tahu andai apa yang akan terjadi
Semua kan kelak menghancurkan perasaan hatiku
Ku hanya bisa membara di atas gelombang pahitnya damai hidup
Pahit yang ku sertai jerit tangisku
Dan sejenak aku luangkan waktu
Untuk mencoba berfikir dan berfikir
Semua ini apa?
Hati kecilku hanya bisa menangislah menangislah
Keluarkan jeritanmu sehingga meluap bagaikan meluapnya kesabaranmu saat ini
Hanya bisa termenung batinku menerimaa
Ku lihat jembatan kebahagiaan tlah menjeputkan dengan berjuta senyuman manis itu
Tapi kaki ku tak berdaya ingin bangkit kesana
Aku masih menangisi semua hasrat bebanku
Aku tak bisa..
Angan-anganku kini sejenak berputar untuk abaikan kebencianku..
Mungkinkah aku bisa menggapai jembatan kebahagiaanku..
Ku buka mataku..
Seakan-akan saat itu matahari menjadi saksi..
Dari bangkitnya aku dalam pedih hidup ku..
Semua terasa damai saat itu..
Semua seakan memberhentikan jeritan tangisku..
Yang tadi kian memecahkan seluk beluk kehidupanku..
Angin damai menjemput seakan berkata
"SEMANGAT LAH SEMUA KAN BAIK-BAIK SAJA" Aku seraya menyimpan di lubuk hati
Aku bangkit walau sedikit meneteskan air mata
Karya : Admin VV
*************************************************
Terkadang kita terjerumus dalam kesedihan yang mendalam, namun percayalah semua kan ada jalan keluarnya.Mau kirim puisi seperti ini, untuk di publish di blog ini? Silahkan klik Kirim Puisi
Terima kasih telah membacanya.Tinggalkan komentar anda.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
wah,,,puisi ini dari dalam hati ya. :)
BalasHapussungguh buat ku ikut didalamnya.
ikut masuk dalam puisi.
BalasHapusdiksi yg bagus, konotasi yg indah :)
terhanyut aku
BalasHapusmembaca goresan penamu
menjeritlah....
menangislah....
setelah terasa lega rongga dada
tersenyumlah
melangkahlah
meski harus tertatih
nice blog
BalasHapuspostingan yang bagus tentang Bolehkah Jerit Tangisku Ini Meluap?
BalasHapusdalem banget dan penuh penhayatan setiap katanya, jadi ikut nangis ;)
BalasHapus