Inilah puisi terbaru kami karya Admin SR11. Kisah tentang kehidupan. Puisi "Menepis Sembilu".
Selamat membaca.
Damai luka tersirami angan bahagiaku kali ini
Amat ku rasa, seperti tak bernyawa detik ini
Tak ada lagi..
Memang tak berbekas lagi..
Hanya kenangan hancurnya masa depan hati
Ku fikir lebih baik aku terhempas
Dan kian menjadi butiran angan yang pudar
Biarkan aku berdiri dengan angin kesendirian
Sembiluku tak mampu menepis..
Sembiluku meretakkan jiwa hati..
Yang seakan hancurkan hati kecil damaiku
Namun terkadang aku bermimpi pahitnya hidup di masa ini
Mungkin aku hanya tertunduk lemas di bawah derasnya hujan siang ini
Semua tak bisa ku luapkan dalam hati
Hatiku saat ini hanya bisa menangis kian menjerit tangis yang makin makin menjadi
Seakan aku pasrah akan duniaku..
Aku mencoba bangkit namun kakiku patah
Semua lenyapkan rasa hasrat manisku..
Damaiku teraniaya di lautan ombak aku seakan akan melambaikan damai ku..
Mungkin saat ini aku hanya butuh sesaat waktu
Di kala tumpukan pasir kini penghalang dari titik pendamaianku
Apakah surga akan siap menampungku
Ku rasa tak sanggup atas sembilu yang kian menerpa kehidupanku
Membuat aku lemah tak berdaya hasratku ingin menangis lebih lebih dalam..
Aku sejenak berfikir aku ingin melabuh di keabadian
Tak lagi ada seorang pun yang akan mengkhianati hasrat jiwaku..
Aku pergi dengan senyum tulus kepedihan
Karya : Admin VV
*************************************************
Sembilu kesedihan membawa kita dalam tangis yang mendalam. Tersenyumlah hadirkan sebuah harapan.Mau kirim puisi seperti ini, untuk di publish di blog ini? Silahkan klik Kirim Puisi
Terima kasih telah membacanya.Tinggalkan komentar anda.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
puisinya keren banget sob...mending ikuta kontes pusi...lumayan kalo juara...
BalasHapuspuisinya bagus sob... hehe :)
BalasHapuskeren gan puisinya ..
BalasHapusbisa buat sesuatu yang lbih bagus lg gk gan yg terkesan mendalam gt lh :D
postingan yang bagus tentang Menepis Sembilu
BalasHapusGue ijin ambil puisinya buat musikalisasi puisi ya sob!
BalasHapusmatapss banget puisinya ;)
BalasHapus