Selamat Datang di Blog Sastra Remaja 11. Silahkan membaca artikel sastra menarik yang kami sajikan. Jika ingin mengcopy sertakan link blog ini. Dan jangan lupa untuk meninggalkan komentar demi membangun blog ini.

Panggilan Itu Berlalu

Assalamu'alaikum wr.wb.

Inilah puisi terbaru kami kiriman dari pengunjung. Kisah tentang islami. Puisi "Panggilan Itu Berlalu".
Selamat membaca.


*************************************************
Panggilan Itu Berlalu
Dengan lemahnya suara itu bertarung
Menggenggam sebilah bambu untuk melawan genderang
Menanti hati yang suatu saat akan datang memohon
Melihat sekeliling yang tak memahami atau pura-pura tak paham

Detik demi detik terlewati, meski begitu mencekam dan luruh
Semua suara datang dan ikut meramaikan
Hingga panggilan itu berlalu
Dan panggilan itu tiada baru

Oh Tuhan...
Aku tau kalau suara itu menyerukan namamu
Namun disini, televisi atau bahkan telepon genggam selalu bersuara lebih merdu
Membuat aku hanyut dan panggilan itu berlalu

Kini hidup seperti tergulung samudera
Suara-Mu itu terlalu halus laksana pasir pantai
Suara-Mu itu tak segeram algojo
Suara-Mu yang indah itu bahkan sempat tertutup noda tebal

Aku malu Tuhan,
Begitu banyak panggilan yang berlalu
Panggilan-panggilan dari-Mu
Memanggil hamba-Mu yang terlalu
Hingga Panggilan Itu Berlalu
Karya : Is Susanti
*************************************************
Begitu banyak panggilan (adzan) itu berlalu, Kita seolah tak sadar. Padahal umur kita kian mendekat. Janganlah kita siakan lagi panggilan itu.
Mau kirim puisi seperti ini, untuk di publish di blog ini? Silahkan klik Kirim Puisi
Terima kasih telah membacanya.
Tinggalkan komentar anda.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

10 komentar:

  1. Puisi yang bernuansa religi kaya gini saya suka karena memberi pencerahan pada diri saya. Moga kita akan jadi hamba Allah yang selalu mengingat-NYA di kala suka dan duka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin, makasih miss udah mau baca puisi ini :)

      Hapus
  2. bagus banget puisinya kak,,ijin print ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, wah tersanjung ne sayanya. silahkan !

      Hapus
  3. Nice poem.... .memang di dunia yang sangat materialistis saat ini, orang mudah melupakan bahwa Adzan-lah suara yang terus berkumandang seiring rotasi bumi... .

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener banget tu kak, dari itu kita tingkatkan lagi ibadahnya :)

      Hapus
  4. morning ye.. tumpang baca puisi

    BalasHapus

Silahkan berkomentar dengan menggunakan tata cara berkomentar dengan baik dan benar.
*Berkomentar dan bertanya sesuai dengan topik artikel.
*Dilarang berkomentar dengan kata-kata yang mengandung SARA, porno, kotor.
*Dilarang mempromosikan web/blog anda.
*Dilarang mencantumkan link hidup pada komentar.
*Dilarang SPAM!!!

Jika anda melanggar. komentar akan kami hapus.
Terima kasih. :)

 
| Copyright © 2012 | Menulis Karya Sastra | All Rights Reserved SR11 | Design by Yulianto Wibowo SR11 | Powered by Blogger |